SUKABANTEN.com – Kota Serang tercatat mengalami peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan pada tahun 2025 ini. Dalam periode Januari hingga Juni, telah teridentifikasi sebanyak 112 kasus DBD, di mana mayoritas penderitanya adalah pria. Informasi ini diperoleh dari laporan legal Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang yang menyebutkan bahwa nomor tersebut mencerminkan tantangan serius bagi kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Peningkatan Kasus DBD di Kota Serang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanudin, mengungkapkan bahwa lonjakan kasus DBD ini menjadi perhatian utama pihaknya. “Kami mengumpulkan data dari berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Kota Serang secara rutin untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai situasi DBD,” ujar Hasanudin. Ia menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam upaya pencegahan, terutama di musim penghujan yang sering kali memicu peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebaran DBD.
Selain itu, Hasanudin menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai cara preventif. Penggunaan cara 3M Plus, yaitu menguras loka penampungan air, menutup kedap tempat-tempat gudang air, dan memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, harus terus diterapkan. Usaha ini, menurutnya, harus disertai dengan partisipasi aktif masyarakat agar efektif mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Hambatan dan Usaha Penanganan
Meskipun eksis berbagai upaya penanganan yang terus dilakukan, Dinas Kesehatan menghadapi sejumlah hambatan. Salah satunya adalah tingginya kepadatan penduduk di beberapa titik di Kota Serang yang membuat penyebaran nyamuk menjadi lebih cepat dan sulit dikendalikan. Selain itu, masyarakat statis banyak yang kurang sadar akan pentingnya tindakan preventif, seperti melakukan fogging secara berkala dan pendistribusian bubuk abate buat membunuh larva nyamuk.
Dinas juga bekerja sama dengan berbagai instansi dan komunitas lokal guna menaikkan sosialisasi tentang bahaya DBD dan langkah pencegahannya. “Kami berharap masyarakat tak cuma bergantung pada usaha pemerintah, tetapi juga proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungan di sekitar mereka,” jernih Hasanudin. Sosialisasi yang intensif diharapkan dapat membawa perubahan perilaku dalam jangka panjang, sehingga masyarakat lebih sigap dalam menghadapi potensi ancaman DBD.
Pemerintah Kota Serang berencana buat meningkatkan alokasi anggaran kesehatan guna memperkuat fasilitas layanan kesehatan dalam menghadapi kasus DBD dan penyakit menular lainnya. Langkah ini diambil dengan harapan dapat memberikan penanganan yang lebih optimal bagi warga yang terdampak, serta mencegah meluasnya kasus ke zona lain. Selanjutnya, kolaborasi dengan lembaga pendidikan juga diupayakan buat menanamkan pencerahan preventif sejak usia dini melalui program edukasi.
Dengan berbagai cara strategis yang dilakukan, diharapkan kasus DBD di Kota Serang dapat ditekan semaksimal mungkin. Kontribusi aktif dari semua pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat, menjadi kunci dalam memenangkan pertempuran melawan lonjakan penyakit ini. Sebab, sebagaimana dikatakan oleh Hasanudin, “Kebersamaan adalah senjata terampuh dalam melawan ancaman DBD, dan menjaga kesehatan harus jadi prioritas kita berbarengan.”