SUKABANTEN.com – Harga-harga kebutuhan pokok di Kota Tangerang pada akhir Juni 2025 menunjukkan kestabilan yang patut diapresiasi meski ada beberapa komoditas yang masih memiliki harga tinggi. Salah satu komoditas yang menonjol dengan harga mahalnya adalah cabai rawit merah. Harga komoditas lainnya seperti beras, minyak goreng, daging, dan telur cenderung stabil dan tidak mengalami fluktuasi yang berarti selama periode ini.
Unsur yang Mempengaruhi Stabilitas Harga
Stabilitas harga kebutuhan pokok di Kota Tangerang tak terjadi begitu saja; ada berbagai faktor yang turut mempengaruhi hal ini. Salah satunya adalah distribusi yang fasih dan tak adanya gangguan alam yang berarti pada tahun ini. Para pedagang dan distributor bisa menjaga alur distribusi barang dengan bagus sehingga pasokan masih terpenuhi. Peran pemerintah wilayah dalam mengawasi pasar dan mengendalikan harga melalui kebijakan yang pas juga sangat membantu menjaga stabilitas ini. “Kami senantiasa melakukan pemantauan dan koordinasi intensif dengan pelaku pasar untuk memastikan harga tetap terkendali,” kata salah satu pejabat Perumda Pasar Kota Tangerang.
Tetapi, meski sebagian akbar harga sembako stabil, cabai rawit merah menjadi pengecualian. Tingginya harga cabai rawit merah disebabkan oleh faktor cuaca yang menghambat produksi di beberapa daerah sentra penghasil. Kondisi cuaca yang tak bersahabat menyebabkan gagal panen atau panen yang tak maksimal sehingga pasokan cabai di pasaran menjadi terbatas. Selain faktor cuaca, biaya transportasi yang meningkat juga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga cabai rawit merah.
Respons Masyarakat Terhadap Harga Sembako
Masyarakat Kota Tangerang tampaknya telah beradaptasi dengan kondisi fluktuatif harga komoditas. Mereka menyadari bahwa harga kebutuhan pokok bisa dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk dinamika pasar global dan perubahan cuaca. “Selama harganya statis masuk akal dan tak terlalu melonjak tinggi, aku rasa masih bisa ditoleransi,” ungkap seorang penduduk Tangerang yang tengah berbelanja di pasar tradisional.
Bagi sebagian masyarakat, strategi mengatur pengeluaran dan memilih prioritas belanja menjadi kunci agar anggaran rumah tangga masih stabil. Mereka berupaya mencari alternatif dari komoditas dengan harga tinggi, seperti mengganti cabai rawit merah dengan macam-macam cabai lainnya yang lebih terjangkau. Dukungan pemerintah dalam menyediakan pasar murah dan operasi pasar juga sangat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengeluarkan dana yang terlalu besar.
Secara keseluruhan, meski ada beberapa tantangan dalam menjaga kestabilan harga, sinergi antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga harga kebutuhan pokok masih terkendali di Kota Tangerang. Perencanaan yang masak dan kebijakan yang responsif terhadap perubahan kondisi pasar menjadi unsur krusial untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga sembako di masa mendatang.