SUKABANTEN.com – Kabupaten Tangerang menjadi salah satu wilayah yang terdampak dampak curah hujan yang cukup tinggi. Intensitas hujan yang mengguyur kawasan ini tak cuma memengaruhi aktivitas di jalan tol Jakarta-Tangerang, tetapi juga menyebabkan banjir di ruas jalan arteri Telesonik-Bitung. Banjir ini diperparah dengan meluapnya aliran Kali Sabi yang terletak di Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu 28 Juni 2025. Situasi ini mengakibatkan banyak kendaraan, terutama roda dua, kesulitan melintasi jalan yang terendam air.
Akibat Banjir Terhadap Aktivitas Harian
Kondisi banjir di jalan arteri ini memaksa pengendara untuk mencari jalur alternatif atau terjebak dalam antrean panjang yang membuat ketika perjalanan semakin lamban. Salah satu pengendara motor, Rosidin, menceritakan pengalamannya terjebak dalam banjir tersebut. “Tidak ada pilihan lain selain berhenti dan menunggu air surut,” ujarnya. Kesulitan buat dinamis di lagi genangan air bukan cuma dialami oleh pengendara motor, namun juga oleh kendaraan lain yang lebih besar. Banjir ini juga membawa akibat signifikan terhadap aktivitas warga setempat yang kesulitan dalam menjalankan rutinitas harian mereka, bagus itu menuju loka kerja, sekolah, maupun mengakses layanan publik lainnya.
Tak dapat dipungkiri, curah hujan yang tinggi dapat menimbulkan berbagai permasalahan, terutama di wilayah yang rentan terhadap banjir. Pemerintah wilayah setempat diharapkan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi ini, mulai dari memperbaiki sistem drainase hingga memberikan donasi darurat bagi penduduk yang terdampak. Respons cepat dan tepat dari instansi terkait sangat penting agar kegiatan masyarakat tidak terganggu lebih lama.
Langkah-Langkah Penanganan Banjir
Buat menangani banjir yang sering terjadi waktu hujan deras melanda, dibutuhkan upaya terpadu antara pemerintah dan masyarakat. Salah satu cara awal yang bisa diambil adalah peningkatan kapasitas drainase di sekeliling wilayah yang rawan banjir. Pemerintah bisa mengupayakan normalisasi sungai dan pengerukan sedimen buat memperlancar aliran air sehingga tidak meluap ke jalanan dan pemukiman penduduk.
Selain itu, pencerahan masyarakat buat tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai juga harus ditingkatkan. Penyuluhan dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan aliran air perlu digalakkan sebagai salah satu langkah pencegahan awal. Masyarakat dan pemerintah perlu bergandeng tangan buat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, demi meminimalisir efek buruk dari kondisi alam yang tak dapat diprediksi.
Solusi jangka panjang juga harus dipertimbangkan, seperti pembangunan infrastruktur hijau yang dapat menyerap air hujan secara lebih efektif. Implementasi taman-taman kota dan zona resapan air dapat membantu mengurangi risiko banjir di masa depan. Inisiatif ini, jika dimulai dari sekarang, akan membawa manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang.
Dengan demikian, meskipun banjir waktu ini menimbulkan efek buruk bagi aktivitas masyarakat, statis eksis berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegah masalah serupa di masa mendatang. Upaya terpadu dari pemerintah dan pencerahan masyarakat akan sangat krusial dalam mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman banjir.