SUKABANTEN.com – Curah hujan yang sangat tinggi belakangan ini berdampak signifikan pada sejumlah infrastruktur di wilayah Tangerang, khususnya Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Tepatnya pada KM 24, kedua arah jalan tol tersebut, bagus menuju Jakarta maupun menuju Tangerang, terendam banjir. Kondisi ini disebabkan oleh meluapnya Kali Sabi, yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan di kawasan tersebut sejak pukul 14.00 WIB. Akibatnya, banjir ini mengganggu arus kemudian lintas dan menimbulkan sejumlah hambatan bagi para pengguna jalan.
Unsur Penyebab Banjir di Jalan Tol
Melonjaknya curah hujan dalam beberapa hari terakhir menjadi unsur utama penyebab banjir yang melanda Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Hujan deras yang turun secara terus-menerus menyebabkan Kali Sabi meluap, dan airnya meluber hingga ke jalan tol. “Ini memang situasi yang cukup sulit diatasi, mengingat intensitas hujan yang tak bisa diprediksi,” ujar seorang petugas tol yang menangani keadaan gawat di lokasi.
Problem ini semakin diperparah dengan adanya sampah yang menumpuk di sepanjang aliran Kali Sabi, yang menghambat aliran air dan menyebabkan meluapnya sungai tersebut lebih lekas dari perkiraan. Penumpukan sampah ini, menurut warga sekitar, sudah menjadi permasalahan rutin yang kerap diabaikan. “Harus eksis usaha berkelanjutan buat membersihkan sungai agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan,” keluh salah satu penduduk setempat.
Dampak dan Tindakan yang Diambil
Banjir yang menggenangi jalan tol ini berdampak langsung pada kelancaran lampau lintas. Banyak kendaraan yang terjebak dan harus menunggu untuk waktu yang cukup lamban hingga air surut. Para pengemudi dan penumpang mobil harus bersabar menghadapi antrean panjang yang terbentuk efek penutupan sementara beberapa jalur. Pemerintah daerah setempat berbarengan dengan pihak pengelola jalan tol sudah mengambil langkah lekas dengan menurunkan pompa air buat memindahkan air yang tergenang.
Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Wilayah (BPBD) dan instansi pemerintahan lainnya, langsung dilakukan untuk menangani situasi darurat ini dengan lebih efisien. Mereka berupaya mengatur rekayasa kemudian lintas, guna mengurangi kepadatan di ruas jalan yang terdampak banjir. “Kami telah mengerahkan tim buat menangani genangan air dengan optimal, dan berharap bahwa situasinya segera kembali biasa,” kata seorang petugas penanggulangan banjir di letak.
Di samping itu, banjir ini juga menyoroti perlunya peningkatan sistem drainase di kawasan sekitar. Infrastruktur yang lebih baik diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. Masyarakat diharap lebih sadar dan aktif turut menjaga kebersihan lingkungan, terutama genre sungai. Dengan kerja sama yang bagus antara pemerintah dan masyarakat, tantangan banjir di masa mendatang mampu lebih mudah diatasi dan diminimalisir dampaknya.