SUKABANTEN.com – Dalam rangka mencari peluang pekerjaan yang lebih bagus dan menaikkan taraf hayati, sebanyak 92 manusia Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lebak telah berangkat ke luar negeri pada tahun ini. Keberangkatan mereka menyasar berbagai negara dengan fokus primer ke Timur Tengah. Negera-negara seperti Saudi Arabia, Taiwan, dan Malaysia mendominasi pilihan destinasi buat para PMI dari Lebak ini. Data terbaru mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, jumlah PMI yang berangkat ke Saudi Arabia mencapai 54 manusia, fana yang memilih bekerja di Taiwan eksis sebanyak 13 orang.
Destinasi Favorit Pekerja Migran
Negara-negara di Timur Tengah, khususnya Saudi Arabia, menjadi tujuan yang sangat diidamkan bagi para PMI asal Lebak. Energi tarik dari negara kaya minyak ini tidak terlepas dari kesempatan pekerjaan yang menjanjikan di sektor jasa dan rumah tangga, serta gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan serupa di tanah air. Meskipun tak sedikit tantangan yang harus dihadapi para pekerja migran di sana, seperti perbedaan budaya dan kondisi kerja yang keras, tetapi banyak dari mereka yang masih berusaha buat mengambil peluang tersebut. Selain itu, Taiwan juga masuk dalam daftar sebagai salah satu negara tujuan populer. Para PMI yang bekerja di Taiwan umumnya terlibat dalam sektor manufaktur dan keperawatan. Pendidikan dan pelatihan yang memadai sebelum keberangkatan menjadi salah satu unsur utama yang mendukung mereka buat dapat beradaptasi dengan bagus di negara tersebut.
Kesempatan dan Tantangan di Negeri Manusia
Selain motivasi finansial, faktor-faktor lain seperti pengalaman dan peluang meningkatkan keterampilan juga menjadi alasan utama bagi para PMI buat memilih bekerja di luar negeri. Banyak dari mereka yang berharap mampu membawa pulang keterampilan baru yang dapat diaplikasikan di Indonesia di masa depan. Namun demikian, perjalanan ini bukan tanpa risiko. Banyak PMI yang menghadapi tantangan berupa adaptasi terhadap lingkungan baru, bahasa, serta perbedaan budaya yang cukup signifikan. Eksis pula kekhawatiran terhadap keselamatan dan ketidakpastian kondisi ekonomi di negara tujuan. “Ada tantangan, tetapi usaha pasti akan membuahkan hasil,” ujar seorang PMI yang kini bekerja di Malaysia.
Sebagai pekerja di negara asing, mereka juga dihadapkan pada aturan ketenagakerjaan yang berbeda. Sebagai misalnya, di beberapa negara, penerapan jam kerja dan hak-hak pekerja tak sepenuhnya sama dengan apa yang diharapkan di dalam negeri. Meskipun begitu, dengan persiapan dan dukungan yang baik, banyak PMI yang berhasil meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi positif, tak hanya untuk keluarganya tetapi juga untuk perekonomian wilayah asal mereka.
Secara keseluruhan, keberangkatan PMI ini tak cuma membawa dampak bagi diri mereka sendiri tetapi juga bagi komunitas Lebak secara generik. Remitansi yang dikirimkan oleh para pekerja migran ini sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan keluarga yang mereka tinggalkan di rumah. Hal ini juga membuka jalan buat lebih banyak investasi dalam pendidikan dan kesehatan, yang akhirnya diharapkan dapat membawa perubahan jangka panjang di wilayah tersebut. Dikarenakan tingginya angka keberangkatan pekerja migran ini, perhatian terhadap perlindungan serta hak-hak mereka perlu ditingkatkan agar pengalaman bekerja di luar negeri dapat lebih aman dan menguntungkan.